Selamat Datang Di Blog Untuk Para Petani Kelapa Sawit


Archive

Comments

3-comments

POPULAR-desc:Trending now:

Portfolio

4-tag:Portfolio-500px-mosaic

Photos

3-latest-1110px-slider
Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.

LATEST

3-latest-65px

SEARCH


Popular

Selasa, 01 Juli 2025

Tonton Vidionya dengan Meng Klik Gambar Diatas


Pupuk Urea merupakan sumber utama nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan tanaman kelapa sawit untuk pertumbuhan vegetatif, terutama daun dan batang. Kekurangan nitrogen akan berdampak langsung pada produktivitas tanaman. Berikut adalah ciri-ciri umum kelapa sawit yang kekurangan Urea:


Ciri-Ciri Kelapa Sawit Kekurangan Urea

Warna Daun Menguning (Klorosis)
Daun bagian bawah atau daun tua tampak kekuningan terlebih dahulu.
Gejala menyebar ke daun-daun muda jika kekurangan parah.
Pertumbuhan Lambat
Tanaman kerdil, pertumbuhan pelepah lambat.
Jumlah pelepah produktif menurun.
Ukuran Daun Mengecil
Daun menjadi lebih sempit dan pendek dari biasanya.
Penurunan Jumlah dan Ukuran Buah
Jumlah tandan buah per tahun menurun.
Buah sawit tampak kecil dan tidak berisi maksimal.
Jarak Antar Pelepah Pendek
Akibat pertumbuhan batang lambat, ruas antar pelepah menjadi pendek.

๐Ÿ“Œ Pentingnya Urea untuk Sawit

Unsur HaraFungsi UtamaDampak Kekurangan
Nitrogen (N)Membantu pertumbuhan daun dan batangDaun kuning, tanaman kerdil, buah kecil

Penyebab Kelapa Sawit Kekurangan Nitrogen (N)

1. Dosis Pemupukan Tidak Sesuai

Terlalu sedikit pupuk Urea yang diberikan atau jarang dilakukan pemupukan.
Umur tanaman tidak disesuaikan dengan kebutuhan hara.

2. Pola Pemupukan yang Tidak Tepat

Pupuk ditebar terlalu dekat atau terlalu jauh dari batang.
Pupuk tidak ditutup tanah, sehingga nitrogen menguap ke udara (terutama dalam bentuk gas amonia).
Waktu pemupukan tidak sesuai musim, misalnya saat hujan deras (menyebabkan pupuk hanyut).

3. Kondisi Tanah yang Miskin Nitrogen

Tanah dengan bahan organik rendah biasanya tidak mampu menyediakan nitrogen alami.
Tanah berpasir atau gambut cenderung miskin hara dan cepat kehilangan nitrogen.

4. Kehilangan Nitrogen karena Faktor Lingkungan

Nitrogen dari Urea mudah hilang melalui:
Volatilisasi: Menguap ke udara jika tidak ditutup tanah.
Lepasan atau pencucian: Terlarut dan hanyut saat hujan deras.
Denitrifikasi: Proses biologis di tanah tergenang atau kurang oksigen yang mengubah nitrat menjadi gas N₂.

5. Kompetisi Akar dengan Gulma

Gulma yang tidak dikendalikan akan bersaing menyerap nitrogen dari tanah, sehingga sawit kekurangan.

6. Tanaman Tumpang Sari atau Tanaman Penutup Tanah yang Tidak Sesuai

Tanaman penutup atau tumpang sari yang terlalu rakus menyerap nitrogen (misalnya jagung, padi gogo) bisa menyebabkan defisiensi pada sawit.


๐ŸŸฉ Tips Pencegahan Kekurangan Nitrogen:

TindakanManfaat
Gunakan dosis Urea sesuai umur tanaman
Memenuhi kebutuhan hara secara optimal
Tabur pupuk merata dan tutup dengan tanah
Mencegah kehilangan nitrogen ke udara
Lakukan pemupukan saat cuaca cerah
Menghindari pencucian oleh hujan
Periksa kondisi tanah secara berkala
Mengetahui kebutuhan hara spesifik
Kendalikan gulma secara rutin
Mengurangi kompetisi hara


๐Ÿงช Solusi Pemupukan Urea yang Tepat

Dosis Umum:
Tanaman Muda (0–3 tahun): 0,5–1,0 kg/pohon/tahun
Tanaman Dewasa (>4 tahun): 1,5–2,5 kg/pohon/tahun
Waktu Aplikasi:
2 kali dalam setahun: Awal musim hujan dan akhir musim hujan.
Cara Aplikasi:
Taburkan merata di piringan pohon (radius 1–2 meter dari batang).
Tutup dengan tanah agar efisien dan tidak menguap.

๐Ÿ“š Kesimpulan

Kekurangan Urea pada kelapa sawit bisa menurunkan hasil panen secara drastis. Oleh karena itu, deteksi dini lewat pengamatan daun dan pertumbuhan sangat penting. Pastikan pemupukan dilakukan secara teratur sesuai dosis dan umur tanaman untuk menjaga kesehatan dan produktivitas kebun sawit.

Categories:


Hidup itu tidak berat yang berat itu keinginan dan gengsi, jika gengsimu dan keinginanmu kamu buang maka hidupmu akan nyaman https://www.youtube.com/@sahabattandanberduri

0 komentar:

Posting Komentar