Pupuk Urea merupakan sumber utama nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan tanaman kelapa sawit untuk pertumbuhan vegetatif, terutama daun dan batang. Kekurangan nitrogen akan berdampak langsung pada produktivitas tanaman. Berikut adalah ciri-ciri umum kelapa sawit yang kekurangan Urea:
✅ Ciri-Ciri Kelapa Sawit Kekurangan Urea
Warna Daun Menguning (Klorosis)
Daun bagian bawah atau daun tua tampak kekuningan terlebih dahulu.
Gejala menyebar ke daun-daun muda jika kekurangan parah.
Pertumbuhan Lambat
Tanaman kerdil, pertumbuhan pelepah lambat.
Jumlah pelepah produktif menurun.
Ukuran Daun Mengecil
Daun menjadi lebih sempit dan pendek dari biasanya.
Penurunan Jumlah dan Ukuran Buah
Jumlah tandan buah per tahun menurun.
Buah sawit tampak kecil dan tidak berisi maksimal.
Jarak Antar Pelepah Pendek
Akibat pertumbuhan batang lambat, ruas antar pelepah menjadi pendek.
๐ Pentingnya Urea untuk Sawit
Unsur Hara | Fungsi Utama | Dampak Kekurangan |
---|
Nitrogen (N) | Membantu pertumbuhan daun dan batang | Daun kuning, tanaman kerdil, buah kecil |
Penyebab Kelapa Sawit Kekurangan Nitrogen (N)
1. Dosis Pemupukan Tidak Sesuai
Terlalu sedikit pupuk Urea yang diberikan atau jarang dilakukan pemupukan.
Umur tanaman tidak disesuaikan dengan kebutuhan hara.
2. Pola Pemupukan yang Tidak Tepat
Pupuk ditebar terlalu dekat atau terlalu jauh dari batang.
Pupuk tidak ditutup tanah, sehingga nitrogen menguap ke udara (terutama dalam bentuk gas amonia).
Waktu pemupukan tidak sesuai musim, misalnya saat hujan deras (menyebabkan pupuk hanyut).
3. Kondisi Tanah yang Miskin Nitrogen
Tanah dengan bahan organik rendah biasanya tidak mampu menyediakan nitrogen alami.
Tanah berpasir atau gambut cenderung miskin hara dan cepat kehilangan nitrogen.
4. Kehilangan Nitrogen karena Faktor Lingkungan
Nitrogen dari Urea mudah hilang melalui:
Volatilisasi: Menguap ke udara jika tidak ditutup tanah.
Lepasan atau pencucian: Terlarut dan hanyut saat hujan deras.
Denitrifikasi: Proses biologis di tanah tergenang atau kurang oksigen yang mengubah nitrat menjadi gas N₂.
5. Kompetisi Akar dengan Gulma
Gulma yang tidak dikendalikan akan bersaing menyerap nitrogen dari tanah, sehingga sawit kekurangan.
6. Tanaman Tumpang Sari atau Tanaman Penutup Tanah yang Tidak Sesuai
Tanaman penutup atau tumpang sari yang terlalu rakus menyerap nitrogen (misalnya jagung, padi gogo) bisa menyebabkan defisiensi pada sawit.
๐ฉ Tips Pencegahan Kekurangan Nitrogen:
Tindakan | Manfaat |
---|
Gunakan dosis Urea sesuai umur tanaman | Memenuhi kebutuhan hara secara optimal |
Tabur pupuk merata dan tutup dengan tanah | Mencegah kehilangan nitrogen ke udara |
Lakukan pemupukan saat cuaca cerah | Menghindari pencucian oleh hujan |
Periksa kondisi tanah secara berkala | Mengetahui kebutuhan hara spesifik |
Kendalikan gulma secara rutin | Mengurangi kompetisi hara |
๐งช Solusi Pemupukan Urea yang Tepat
Dosis Umum:
Tanaman Muda (0–3 tahun): 0,5–1,0 kg/pohon/tahun
Tanaman Dewasa (>4 tahun): 1,5–2,5 kg/pohon/tahun
Waktu Aplikasi:
2 kali dalam setahun: Awal musim hujan dan akhir musim hujan.
Cara Aplikasi:
Taburkan merata di piringan pohon (radius 1–2 meter dari batang).
Tutup dengan tanah agar efisien dan tidak menguap.
๐ Kesimpulan
Kekurangan Urea pada kelapa sawit bisa menurunkan hasil panen secara drastis. Oleh karena itu, deteksi dini lewat pengamatan daun dan pertumbuhan sangat penting. Pastikan pemupukan dilakukan secara teratur sesuai dosis dan umur tanaman untuk menjaga kesehatan dan produktivitas kebun sawit.